Berhubung ga pernah bisa punya waktu libur yang panjang, tapi kepengen liburan, jadilah tujuan liburan kali ini ke Ujung Genteng Pelabuhan Ratu saja, dan kebetulan ada tanggalan merah juga pas weekend-nya . Janjian dengan teman- teman di terminal Leuwi Panjang, kita berangkat sekitar jam 06.30 pagi, dengan bis MGI tujuan Sukabumi, dan perjalanan sekitar 5 jam-an. Setibanya di Sukabumi, sudah ada satu orang teman lagi yang ngejemput, untuk ngelanjutin ke Pelabuhan Ratu, tapi berhubung cacing - cacing di perut udah pada protes, dan sebelum adanya korban kelaparan, maka diputuskan sebelum melanjutkan perjalanan sekitar 1.5 jam-an lagi, kita makan siang duluu .
Dan sungguh sayang, liburan waktu itu tidak didukung dengan cuaca yang cerah, waktu kita nyampe di Pelabuhan Ratu nya, hujan masih aja derasss, yaah mau ga mau tapi mau akhirnya kita memutuskan untuk makan mie rebus instant di salah satu warung yang ada di pinggir pantai. Sebenarnya disepanjang Pelabuhan ratu sendiri banyak pantai - pantai, tapi waktu itu kita mutusin untuk ke Pantai Karang Hawu saja. Konon katanya asal muasal nama Karang Hawu karena di area pantai ini terdapat sebuah karang yang menjorok ke laut dan berlubang dibagian tengahnya, sehingga menyerupai bentuk tungku. Tungku sendiri bahasa sundanya adalah HAWU. Begitu menjelang maghrib, tiba - tiba ujannya agak redaan, dan itu artinya adalah waktunya untuk berfoto - foto ...yeeeaayyy , ga lama juga sih, soalnya keburu yaang hujan turun lagiii .
Karang Hawu |
Sebenarnya, ga jauh dari bibir pantai terdapat dua pegunungan yang asri, yaitu pegunangan Winarum dan pegunungan Rahayu. Untuk menuju puncak pegunungan Winaru yang lumayan tinggi, sudah ada anak tangga, tapi yaah mendakinya itu lumayaaan laah , lumayan bikin kaki pegel untuk yang ga biasa jalan banyak, tapi view yang ditawrkan selama pendakian..uuiiih adeem . Aku sendiri pertama kali kesana waktu bareng teman - teman kampus dulu, sayang liburan kali ini, kami ga coba naik keatas, karena teman- teman yang lain pada ga mau, bukannya karena jauh tapi mereka menghindari wisata mistis (baca : ketakutan). Memang di puncak pegunungan Winarum ini terdapat makam yang dikeramatkan yaitu makam Syeh Hasan Ali yang konon katanya adalah seorang ulama yang terkenal di Sukabumi. Selain itu disana juga terdapat sebuah rumah yang dipercaya sebagai tempat persinggahan Nyi Roro Kidul. Believe it or Not, semuanya terserah anda yaa . Ssst....sebenarnya untuk masuk ketempat ini, kita harus bayar dulu, cumaaaaaaa waktu itu yaaah, waktu jaman masih lugu - lugu anak kuliahan dulu, akunya kan cuma disruh naik ama si pak Dosen, ga disuruh bayar...jadi sajalah naik sendiri dan dengan santai nya celingak celinguk kiri kanan sambil liatin pemandangan, jeprat jepret ala photografer amatiran, dan tau harus bayar, waktu ngobrol ma teman - teman di dalam bis menuju perjalanan pulang . Lagian kenapa juga si akang - akang yang jual tiketnya ga nyegat kan.
Hhmm..apa terpesona dengan
Yaah apadaya, liburan hari pertamanya ga begitu suksess, hujan terus sampai malamnya, karena hampir seharian di jalan, malas juga kemana - mana karena hujan, dan cacing di perut kerjanya demo mulu, akhirnya kita memutuskan untuk makan lagi dan setelahnya cari penginapan. Lupa nama hotelnya apa, tapi harganya lumayan murah, cuma 100rb semalam, kamarnya gede, udah pake AC tapi kamar mandinya pake gayung, not bad, apalagi untuk yang ala backpacker , tapi jangan bayangin interior kamarnya kaya hotel berbintang yaa,
Besok paginya, aku dan 2 orang teman lainnya memutuskan untuk jalan - jalan si sekitar hotel. Sekitar jam 5-an kita jalan keluar, berharap nemu pantai dan orang yang jual sarapan tentunya . Daaan akhirnya kita menemukan pantai juga, setelah nanya sana - sini dan dan akhirnya dianterin ama seorang anak kecil. Jalan masuk ke pantainya kita melewati mini rimba dan jalan setapak, tapi sebenarnya mobil ato motor juga bisa lewat sini.
Jalan setapak menuju pantai, banyak tanaman putri malu |
Di Pantai.... (duuh maaap lupa nama pantai nya) ini, ombaknya lumayan besar, dan banyak turis luar memanfaatkan untuk surfing, kalo penduduk lokal dan turis dadakan seperti kami, umumnya cuma jalan pagi ato duduk - duduk manis di pinggir pantai. Satu yang disayangkan, pinggir pantainya dipenuhi sama sampah - sampah makanan ringan, okee, sepanjang pantai aku ga nemuin yang namanya tempat sampah, tapiiiii bisakan kalo sampahnya dikantongin dulu terus dibuang kalo dah nemu yang namanya tong sampah.
Pantai disekitar penginapan |
sedang menatap pakde bule yang lagi surfing |
Setelah puas nongkrong di pinggir pantai sambil ngeliatin pakde bule berselancar, dan matahari dah mulai nongol juga, kami bertiga memutuskan untuk balik ke hotel, mandi, beres - beres terus cabut ke tujuan berikutnya yaitu Puncak Habibie. Perjalanannya ga jauh cuma sekitar 20-30 menit dengan mobil, cuma jalanannya mendaki. Dikatakan Puncak Habibie, bukan karena ini tempat kencannya Pak Habibie dan Ibu Ainun, tapi di daerah ini ada Lab ato sejenis tempat kerja si Pak Habibie . Pemandangan dari puncak Habibie ini benar - benar kereen, ga ada puasnya, kaya yang dibawah ini salah satunya.
pemandangan dari Puncak Habibie |
Puass memanjakan mata dengan pemandangan yang aduhaii asri, marii kita pulang menuju ke Bandung lagi, tapi mumpung matahari bersinar cerah, mari kita kembali ke Karang Hawu, searah dan dilewati ini, ya ga , kaan ceritanya kemaren belum puaaaaassss..., menikmati pantai sambil minum es kelapa muda, hmmm sedapnya .
Karang Hawu |
Pantai Karang Hawu |
Sebelum kami bertiga benar - benar meninggalkan pelabuhan ratu, kita mampir dulu di basecampnya teman - teman, dan di belakang rumah nya ada pantai lagiiiiiiiiii . Yang uniknya, di pinggir pantai ini ga ada yang namanya pasir, cuma ada batu - batu kecil, dan suara batu yang kebawa ombak itu, sesuatu yaah.... . Ini aku coba rekam suaranya....(maaf kalo suaranya agak samar - samar)
Sebenarnya pantai disepanjang Pelabuhan Ratu ini, bagus - bagus dan bisa bikin refresh, tapi tolong dong untuk para pengunjungnya JANGAN BUANG SAMPAH dan PIPIS SEMBARANGAN............bikin kotor & bauuuuuuu tauu
Wokeeh manteman, kalo liburan dimanapun jangan lupa jaga kebersihan yaaa, demi kita - kita juga kok.
Note :
Ini sebenarnya cerita liburan tahun lalu, tapi baru sempat di posting sekarang, (baca : lagi malas nulis) hehehee
Note :
Ini sebenarnya cerita liburan tahun lalu, tapi baru sempat di posting sekarang, (baca : lagi malas nulis) hehehee
Khusus POIN nomor 1 beramal tangan yang lain jangan keliatan. Saya rasa tergantung dari sudut Pandangnya saja. Jika yang dimaksudkan dan diniatkan memberi donasi di SYIAR kan untuk memancing orang lain untuk berdonasi saya kira sah sah saja. Malah ini menyangkut urusan administrasi demi tertibnya nama penyumbang diumumkan. Seperti yang saya sebutkasn di awal tergantung dari sudut apa anda memandangnya
BalasHapusSetiap orang bebas2 aja untuk mengartikannya seperti apa..:)
Hapusini cuma nasehat2 dari orang tua aku dulu waktu masih kecil, bagaimana realisasinya ya kembali lagi ke masing-masing individunya aja :)
baidewai itu maksudnya untuk point yang di post "Nasehat Orang Tua" yaa
wuih, pantai tapi isinya batu, unik nih.
BalasHapus