Selasa, 14 Oktober 2014

[MACAU] Nan Mungil dan Artistik

Udah lama banget kepikiran kalau suatu saat nanti mo nyoba liburan ke Macau, karena jaraknya yang ga terlalu jauh juga dari Indonesia, yuups letaknya juga masih di Asia ini kaan, tinggal nabung sambil berburu tiket - tiket murah yang sering ditawari maskapai penerbangan dan tentunya harus cocok juga dengan jadwal cuti yang di approve ama si Om Boss tentunya.. 

Dan yang bikin aku kepincut sama yang namanya Macau ini, apalagi kalau bukan karena tayangan jalan - jalan yang suka tayang di tv, kayaknya kotanya ga gede - gede banget tapi kok ya penuh dengan tempat - tempat yang. Oke deh...note, ini masuk daftar list yang harus dikunjungi suatu saat nantinya.



Menilik sejarahnya, Macau merupakan koloni Eropa tertua di Tiongkok, ini bermula dari  datang dan menetapnya bangsa Portugis di Macau pada pertengahan abad ke-16 dan akhirnya menyerahkan kedaulatan terhadap Macau ke Republik Rakyat Tiongkok (RRT) (waktu itu masih Republik Rakyat Cina/RRC) pada 20 Desember1999, dan sekarang Makau menjadi salah satu dari dua Daerah Administratif Khusus Tiongkok dan Macau merupakan koloni Eropa tertua di Tiongkok.


Bangsa Portugis yang menduduki Makau lebih dari 400 tahun, telah meninggalkan jejak berupa bangunan-bangunan bersejarah, yang masih terawat dengan baik, dan menjadikannya  salah satu daya tarik wisata bagi kota tersebut dan menjadikannya Mini Eropa disamping Las Vegas-nya Asia. Diantaranya bisa terlihat dari bangunana Ruins of St. Paul’s Church. Gereja ini dibangun tahun 1580 dan merupakan gereja katolik terbesar di Asia Timur dan gereja ini pernah mengalami kebakaran tahun 1595, 1601 dan kebakaran terbesar terjadi tahun 1835, sehingga menyisakan bagian depannya saja. Tetapi walaupun begitu reruntuhan gereja ini dari kejauhan tampak anggun dan megah, dimana para wisatawan bisa menapaki 66 anak tangga yang menuju pintu utama, dan sejak tahun 2005, Ruins of St. Paul’s Church menjadi situs warisan dunia UNESCO, itu sebabnya bangunan tua ini benar-benar dipelihara oleh pemerintah setempat. Selain itu, masih ada beberapa gereja tua dengan arsitektur yang tak kalah dengan Ruins of St. Paul’s Church, yaitu St. Antony’s Church, St. Augustine Church, St. Lawrence’s Church, St. Joseph’s Church, dan St. Dominics’s Church yang terletak di kawasan Senado Square yang terkenal itu.

Ruins of St. Paul’s Church

Senado Square atau Largo do Senado merupakan alun - alun kota Macau, yang bernuansa perpaduan antara budaya China dan Portugis. Arsitek bangunan didominasi gaya Portugis. Pada awalnya dikawasan ini berdiri sebuah patung prajurit Portugis yang bernama Mesquita, yang merupakan orang yang bertanggungjawab atas kematian tentara China selama peperangan dengan Dinasti Qing (1644-1911), tapi sekarang  patung tersebut sudah diganti dengan air mancur. Karena ini pulalah, kawasan Senado Square sering juga disebut “The Fountain”. Karena Senado square ini adalah pusat  bisnis dan budaya, maka dari itu, kawasan ini bisa dibilang selalu On. Disini banyak toko dan restoran, yang merupakan surganya bagi  wisatawan yang hobi berbelanja. Di Senado Square ada pemandangan unik yang bisa kita lihat di pagi hari, yaitu antrean panjang orang - orang untuk mendapatkan koran gratis, wooow.....rajinnya, mengingat sekarang kan sudah era digital .

Tidak hanya Senado Square, yang menjadi tujuan para wisatawan disaat berkunjung ke Macau, tetapi Lilau Square juga merupakan tujuan bagi wisatawan. Lilau Square atau Largo de Lilau  adalah kawasan atau komplek tempat tinggal pertama bangsa Portugis di Macau, dikawasan ini wisatawan bisa merasakan perpaduan suasana mediterania yang mencakup konsep perkotaan dan arsitektur Cina. Dan The Square ini  dibangun di sekitar mata air alami yang digunakan untuk menyediakan air bersih ke Makau, karena hal inilah, muncul pepatah “Anyone who drinks from Lilau never forgets Macao”.  Hmmmmm... *note*, kalau suatu hari nanti ke Macau, harus minum air dari Lilau Square, biar bisa balik lagi....dan lagi....dan lagi.  

Lilau Square
Buat yang mau merasakan nuansa modern dan ala - ala eropa, bisa berkunjung ke resort The Venetian dengan konsep menyerupai kota Venessia di Italia. Di dalam gedung The Venetian terdapat 7 hotel besar, lengkap dengan sungai kecil dan gondola-nya serta atap langit biru dan awan putih seperti lukisan Michelangelo, yang seolah - olah langit benaran , dan dijamin ga akan kehujanan, kapanpun itu.  


The Venetian Macao (sumber)
Tempat - tempat diatas itu hanyalah sebagian kecil, dari berbagai tempat yang bisa dikunjungi karena, Macau sendiri memiliki 8 alun-alun, yaitu Barra Square, Lilau Square, St Augustine's Square, Senado Square, Cathedral Square, St Dominic's Square, Company of Jesus Square dan Comoes Square. Selain itu  juga ada 22 gedung bersejarah diantaranya Kuil A-Ma, Barak Moor, Mandarin's HouseSeminari St Joseph, Teater Dom Pedro V,  Sir Robert Ho Tung Library, Kuil Sam Kai Vui Kun, Holy House of Mercy,  Mansion Lou Kau, Kuil Na Tcha. 

Sebagai sebuah kota, Macau bisa dibilang kecil, yaitu dengan total luas 29,5 km2, tapiiii  walaupun hanya sepersekian luasnya kota Jakarta, bukan jaminan bisa nge-explore dengan puas seluruh tempat wisatanya  dalam satu hari saja, apalagi yang doyan photografi atau selfie, banyak spot yang bisa dijadikan kenangan indah yang tidak terlupakan dari monumen - monumen kuno, museum dan galeri, gereja, kuil taman, beum lagi kalau ada beberapa atraksi kebudayaannya...seeeet daaah....

Walaupun sekarang baru bisa berwisata ke Macau nya via dunia maya saja , tapi berharap suatu hari nanti bisa benaran kesana dan minum air di Lilau Square .








2 komentar: